Berita Desa

Mahasiswa Kukerta UNRI di Desa Pelambaian Sosialisasi Stunting Bersama kder Posyandu Rosella dan Bidan Desa

17 Agustus 2023
SUKATWANTO
Dibaca 151 Kali
Mahasiswa Kukerta UNRI di Desa Pelambaian Sosialisasi Stunting Bersama kder Posyandu Rosella dan Bidan Desa

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata atau Kukerta UNRI gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Anak dan Gizi Buruk Pada Ibu Hamil di Posyandu Rosella Desa Pelambaian, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Kamis (07/07/2022).

Terkait pentingnya meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan serta menjaga asupan gizi bagi ibu hamil agar mencegah bayi terdampak stunting.

Mahasiswa KUKERTA Balek Kampung UNRI, terdiri dari 10 orang diketuai Junindo Yusuf Eka Pradana (Manajemen Sumberdaya Perairan), dengan anggota Rama Wahyudi (Manajemen Sumberdaya Perairan), Afrilisa Dini Astia Putri (Ilmu Komunikasi), Febrina Rismawati (Manajemen Sumberdaya Perairan), Rifka Hamdillah (Ilmu Kelautan), Delvia Gusmadella (Manajemen Sumberdaya Perairan), Tyara Athirah Salsabilla (Pendidikan Kimia), Desrila Rahmania (Manajemen Sumberdaya Perairan), Desy Angraini (Pendidikan Kimia), dan Vira Angelia (Pendidikan Dokter).

Mahasiswa KUKERTA UNRI Desa Pelambaian dikoordinir oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Nur Azlina SE.M.Si., Ak.,CA., CGAA., CertipSAS.

Kegiatan Sosialisasi diawali oleh sambutan dan dibuka oleh Elindra Surianti Amd., Keb., selaku bidan Desa Pelambaian.

Dalam sambutannya ia berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menambah ilmu tentang makanan yang sehat dan bergizi kepada masyarakat Desa Pelambaian, terutama ibu-ibu hamil yang akan mempengaruhi kondisi bayi sejak dalam kandungan.

“Stunting dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan gizi selama hamil, terbatasnya akses pelayanan kesehatan, kurangnya air bersih dan sanitasi, serta kurangnya akses makanan bergizi,” kata Elindra.

Elindra menambahkan, pada ibu hamil yang kekurangan gizi dapat berdampak pada bayi menjadi stunting sekitar 15 persen akan tetapi dapat diatasi setelah ibu melahirkan dengan memberikan ASI eksklusif pada bayi.

Selain itu, penyuluhan mengenai Pedoman Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga disampaikan pada sosialisasi kali ini.

PHBS merupakan semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas keadaran, sehingga anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.

Stunting memiliki dampak jangka pendek seperti terganggunya perkembangan otak, kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh.

Stunting juga mempunyai dampak jangka panjang seperti menurunkan kemampuan kognitif, kekebalan tubuh, munculnya penyakit diabetes, obesitas, jantung, stroke, dan kanker.

"Pencegahan Stunting dapat dilakukan dengan menjaga pola makan ibu hami, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang bayi setiap bulan, dan menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih. Dan anak pendek belum tentu stunting, sedangkan anak stunting sudah pasti pendek,” paparnya.

Salah seorang mahasiswa, Vira Angelia mengatakan, alasan dilakukan sosialisasi ini agar para ibu dapat mengetahui asupan yang mencukupi kebutuhan gizi anak sehingga dapat mencegah terjadinya stunting di Desa Pelambaian.

"Kurangnya asupan makanan dapat menjadi salah satu faktor penyebab stunting.

Khususnya asupan makanan yang mengandung protein serta mineral dan zat besi ketika anak masih berusia balita,” kata Vira.

Menurut Kemenkes RI, balita bisa diketahui stunting bila sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasil pengukurannya ini berada pada kisaran di bawah normal.

Sementara Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Nur Azlina mengatakan, kelompok ini sudah berbuat sangat banyak kegiatan, padahal kalau dihitung mereka belum setengah jalan dari kegiatan KKN ini.

Kegiatan kali ini di bagian kesehatan, ini juga tidak kalah penting dari rangkaian kegiatan yang lalu.

Karena stunting kalau tidak ada penanggulangan yang cepat akan menyebabkan keberlanjutan.

Oleh sebab itu, salah satu penanggulangan yang dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan agar para ibu menyadari pentingnya asupan gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.




Bagikan artikel ini:
Kirim Komentar

Komentar baru terbit setelah disetujui Admin

CAPTCHA Image